Kota Makassar kembali dilanda bencana banjir setelah diguyur hujan deras tanpa henti selama beberapa jam. Genangan air yang tinggi merendam sejumlah ruas jalan protokol dan permukiman warga. Akibatnya, Banjir Rendam Makassar ini menyebabkan puluhan kendaraan bermotor mati mesin dan aktivitas kota lumpuh.
Ketinggian air di beberapa lokasi mencapai lutut orang dewasa, bahkan ada yang sepinggang. Para pengendara motor dan mobil yang nekat menerjang banjir akhirnya harus gigit jari karena kendaraan mereka mogok di tengah jalan. Mereka terpaksa mendorong kendaraan yang mati mesin.
Tim Basarnas, BPBD, dan aparat kepolisian segera bergerak cepat untuk mengevakuasi kendaraan yang terjebak dan membantu warga yang kesulitan. Mereka juga berupaya mengurai kemacetan parah yang terjadi akibat Banjir Rendam Makassar ini.
Kerugian yang dialami masyarakat tidak hanya berupa waktu dan tenaga, tetapi juga finansial. Biaya perbaikan kendaraan yang mogok akibat kemasukan air tidak sedikit. Banyak pemilik kendaraan harus merogoh kocek dalam-dalam untuk servis.
Banjir Rendam Makassar ini juga berdampak pada sektor ekonomi. Banyak toko dan pusat perbelanjaan terpaksa tutup karena sulit diakses. Aktivitas jual beli terganggu, dan kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Penyebab utama banjir ini disinyalir karena sistem drainase kota yang tidak mampu menampung volume air hujan yang ekstrem. Selain itu, masalah sampah yang menyumbat saluran air juga memperparah kondisi genangan.
Pemerintah Kota Makassar diharapkan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem drainase dan tata kelola air kota. Perbaikan dan revitalisasi saluran air harus menjadi prioritas utama untuk mencegah terulangnya Banjir Rendam Makassar di masa mendatang.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan tidak memaksakan diri menerjang genangan air yang tinggi. Parkir kendaraan di tempat aman dan selalu memantau informasi cuaca dari BMKG untuk menghindari terjebak banjir.
Edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan saluran air juga perlu digalakkan. Membuang sampah pada tempatnya adalah salah satu cara sederhana namun efektif untuk mencegah banjir di lingkungan perkotaan.
Semoga Banjir Rendam Makassar ini segera surut dan aktivitas kota dapat kembali normal. Bantuan bagi warga dan pemilik kendaraan yang terdampak diharapkan segera tersalurkan untuk meringankan beban mereka.