Di tengah pesatnya perkembangan zaman, masih ada kisah pilu tentang perjuangan siswa di daerah terpencil yang harus berjuang keras demi mendapatkan pendidikan. Di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tepatnya di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, dan Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo, sejumlah siswa harus menyeberangi sungai dengan rakit setiap hari untuk pergi dan pulang sekolah.
Kisah Pilu di Balik Rakit Penyeberangan
Perjuangan ini bukan tanpa alasan. Jembatan penghubung antar desa yang menjadi akses utama para siswa telah putus akibat banjir bandang pada Desember 2024 lalu. Akibatnya, mereka terpaksa menggunakan rakit sederhana yang terbuat dari bambu untuk menyeberangi sungai.
Setiap hari, sekitar 30 siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD, SD, hingga SMP, harus bertaruh nyawa menyeberangi sungai yang arusnya tidak selalu tenang. Mereka menaiki rakit yang hanya mampu menampung beberapa orang, dengan risiko tergelincir dan jatuh ke sungai.
Bantuan dan Harapan
Kisah perjuangan siswa Jember ini menarik perhatian berbagai pihak. Anggota Polsek Tempurejo bersama warga setempat bahu-membahu membantu menyeberangkan para siswa. Selain itu, anggota DPRD Jember juga memberikan bantuan berupa perahu karet untuk memudahkan penyeberangan.
“Kami ingin memastikan anak-anak dapat tiba di sekolah tepat waktu meskipun akses jembatan terputus, sehingga kami bersama warga menggunakan rakit bambu membantu anak-anak untuk pergi ke sekolah,” kata Kapolsek Tempurejo, AKP Heri Supadmo.
Meskipun bantuan telah diberikan, warga berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan yang putus agar akses pendidikan bagi para siswa kembali lancar. Mereka juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
Pesan dan Harapan
Perjuangan siswa Jember ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya akses pendidikan yang merata. Di tengah keterbatasan, semangat mereka untuk belajar tidak pernah padam. Semoga pemerintah dan pihak terkait segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak dan memastikan akses pendidikan yang aman dan nyaman bagi seluruh anak bangsa.
