Gorontalo – Aparat kepolisian dari Polres Gorontalo Kota berhasil mengamankan tiga pemuda yang diduga kuat terlibat dalam insiden penikaman menggunakan badik, sebuah tindakan kekerasan yang mengguncang ketenangan warga Kota Gorontalo. Penangkapan ini merupakan hasil dari serangkaian penyelidikan intensif yang dilakukan oleh tim khusus, menyusul laporan mengenai insiden penikaman pria yang terjadi di wilayah hukum Polres Gorontalo Kota.
Ketiga pemuda yang ditangkap tersebut diidentifikasi sebagai AR (20), HR (21), dan IR (19). Mereka diduga kuat memiliki peran aktif dalam insiden penikaman pria yang mengakibatkan seorang korban mengalami luka-luka serius dan membutuhkan perawatan medis intensif. Penangkapan dilakukan di beberapa lokasi terpisah, berdasarkan pengembangan informasi yang diperoleh dari keterangan saksi-saksi di tempat kejadian perkara (TKP) dan analisis mendalam terhadap bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan oleh tim penyidik.
“Kami telah berhasil mengamankan tiga orang yang diduga terlibat langsung dalam insiden penikaman ini. Saat ini, mereka sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Gorontalo Kota untuk mengungkap secara detail motif, kronologi kejadian, dan peran masing-masing dalam aksi kekerasan tersebut,” ujar Kapolres Gorontalo Kota, AKBP Ade Permana, dalam konferensi pers yang diadakan di Mapolres.
Menurut keterangan awal yang berhasil dihimpun oleh pihak kepolisian, insiden penikaman ini diduga kuat dilatarbelakangi oleh motif dendam pribadi. Namun, AKBP Ade Permana menegaskan bahwa pihaknya tidak akan terburu-buru dalam menyimpulkan motif utama, dan akan terus mendalami semua kemungkinan motif lain yang mungkin terlibat.
“Motif dendam ini masih menjadi salah satu fokus utama dalam penyelidikan kami. Namun, kami juga sedang mencari tahu apakah ada motif lain yang lebih kompleks, seperti persaingan antar kelompok atau bahkan keterlibatan jaringan kriminal yang lebih luas,” tambah AKBP Ade Permana.
Dalam proses penangkapan, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa badik yang diduga kuat digunakan oleh para pelaku dalam aksi penikaman tersebut. Barang bukti ini akan menjadi salah satu elemen penting dalam proses penyidikan dan akan diuji secara forensik untuk memastikan keterlibatannya dalam tindak pidana tersebut.
Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu-isu yang belum terverifikasi kebenarannya. Polisi berjanji akan bekerja secara profesional dan transparan dalam mengusut tuntas kasus ini, serta memberikan rasa keadilan bagi korban dan keluarga.
“Kami berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini hingga ke akar-akarnya. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan mempercayakan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian. Kami akan terus memberikan informasi perkembangan kasus ini kepada publik secara berkala,” tegas AKBP Ade Permana.